Perang Bakal Segera Berakhir?Kunci Kemenangan Ukraina Akan Habis Sebentar Lagi, Rusia Tak Perlu Repot Lagi!

Alutsista Rusia semakin unggul 

JQPEDIA-Sementara Rusia terus menyerang Ukraina, Amerika Serikat tidak ada hentinya menyuplai senjatanya ke saudara Eropa Timurnya itu.

Beberapa pakar menilai, Ukraina akan memperoleh kemenangan jika sekutu Baratnya terus memasoknya dengan senjata.

Walaupun sanksi ekonomi maupun diplomatik terus digaungkan, tapi bantuan militer tetap menjadi kunci utama kemenangan Ukraina.

Mengutip Time, Ukraina sudah dipasok berbagai macam senjata selama ini.

Sebut saja sistem anti-pesawat Stinger, anti-tank Javelin, drone serang Bayraktar TB2 dan banyak lagi.

Jika Rusia tidak bisa menghentikan ini, akan ada banyak yang dipertaruhkan.

Pasukannya akan menderita, ekonomi yang berantakan, dan negaranya semakin terisolasi.

Pasokan senjata juga menjadi kunci kemenangan Rusia, mereka harus memutus transfer senjata ke Ukraina.


Menurut Defence View, Rusia bisa saja memutus pasokan senjata Ukraina dengan serangan udara-ke-darat.

Serangan jenis ini bisa dilakukan dengan platform besar, seperti pesawat bomber.

serangan seperti ini sulit sekali dilawan, bahkan oleh satuan militer paling elit sekalipun.

Dengan pesawat bomber, Rusia bisa mengincar beberapa fasilitas vital Ukraina.

Seperti pabrikan senjata, pabrik perbaikan, pasokan bahan bakar, lapangan terbang, kereta api, dll.

Jika semua itu hancur, pasokan senjata Ukraina akan terhenti, dan kemenangan sudah ada di depan mata.

Tapi sepertinya, Rusia tidak perlu repot-repot untuk melakukan itu.

Karena kabar mengatakan, bahwa pasokan senjata ke Ukraina akan berkurang.

Informasi itu juga datang dari Defence View.

“Amerika Serikat diperkirakan akan kesulitan memasok senjata ke Ukraina.”

Karena negara Barat itu tidak memiliki amunisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan negara Eropa Timur itu.

Penting untuk diketahui, AS adalah pemasok senjata terbesar Ukraina sejak perang pecah Februari lalu.

Mereka telah mengirim sejumlah senjata, dan nilainya mencapai 16 miliar dollar lebih.

Bahkan kabar kelangkaan senjata ini diterangkan oleh Mark Cancian.

Cancian adalah seorang pakar militer di Center for Strategic and International Studies (CSIS).

“Stok senjata AS mendekati level kritis, negara masih perlu menyimpan persediaan untuk pelatihan dan perlindungan wilayahnya.”

“Mengisi kembali gudang senjata, terlebih negara besar seperti AS, akan memakan waktu bertahun-tahun,” terang Cancian.

Alasan kenapa Amerika sampai kehabisan persediaan senjata juga diterangkan Defence View.

Hal itu karena pertempuran Rusia dan Ukraina yang berlarut-larut.

Dan tidak ada yang menyangka hal itu, bahkan Amerika Serikat sendiri.

Saat ini, Pemerintah AS perlu menyulut perusahaan-perusahaan senjata di negaranya.

Yaitu agar kerja banting tulang memproduksi senjata.

Karena saat ini, AS hanya memproduksi sekitar 14.000 peluru artileri 155mm per bulannya.

Jumlah itu meningkat menjadi 36.000 butir peluru karena pesanan Ukraina.

Yang berarti, AS memproduksi sekitar 432.000 peluru per tahun, dan setengahnya itu sudah habis.

Penyebabnya adalah karena ditransfer ke Ukraina.

Seorang Profesor bernama Dave Des Roches juga menyayangkan keadaan yang ada.

“Jika amunisi 155mm habis, AS terpaksa memasok Ukraina dengan kaliber 105mm, dan itu memiliki jangkauan lebih rendah dan daya tembak yang lebih kecil,” terang Roches.

“Dan ini adalah masalah serius, karena saat ini, duel artileri adalah krusial bagi Ukraina,” tambahnya.

Dan sejak 4 Oktober 2022, AS mengkonfirmasi bahwa produksi senjata akan terus dipercepat.

Keadaan perang juga menjadi masalah di sini, karena beberapa fasilitas senjata di Ukraina telah hancur.

Beberapa pasokan senjata maupun sistem persenjataan adalah target utama Rusia di lapangan.

Beberapa waktu lalu, Rusia telah menghancurkan lima gudang berisi senjata dan amunisi di wilayah Torskoye, Malinovka dan Zhelannoye di wilayah Donetsk.

Selain itu, Rusia juga telah menghancurkan gudang senjata dan bengkel pesawat di kota Zaporozhye.

Mereka juga menghancurkan 15 ton amunisi termasuk rudal HIMARS, 2 helikopter Mi-24.
 

Kabar itu dikonfirmasi berita nasional Rusia, TASS.

Sejak perang pecah Februari lalu, Rusia memang mengincar fasilitas-fasilitas seperti di atas.

Pada dasarnya, itu memang konsep perang pada umumnya.

Memutus persediaan maupun akses senjata musuh.

Karena itu, Ukraina mengalami kerugian besar dan pada akhirnya membebani pasukan di lapangan.

Dan benar saja, satu-satunya jalan keluar adalah pasokan senjata Barat.

JQ channel

Nama muzaqi abdillah,usia 27 tahun,jenis kelamin laki-laki,alamat jekulo pukutan rt 01 rw 06 jekulo kudus jawa tengah Indonesia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama